RENUNGAN! Ayah Ibu Apakah Aku Lebih Berharga dari Handphone-mu?
Berapa harga anakmu? Bingung pasti.
Karena nilai anak tak bisa diukur dengan materi, tak ternilai!
Tapi benarkah anak itu tak ternilai?
Kadang atau mungkin seringkali anak bernilai sangat rendah di mata orangtua.
Kadang dia lebih rendah dari sebuah guci kristal.
Ketika guci itu pecah tanpa sengaja, maka rasa marah kemudian
memecahkan perasaan anak, merendahkan nilai anak. Guci lebih berharga
saat itu!
Kadang dia lebih rendah nilainya dari sebuah mangkok atau piring.
Yang jika pecah, suara kemudian meninggi memecahkan hati sang anak.
Atau lebih rendah dari semangkok sayur yang tertumpah, karena tangan kecilnya berusaha membantu ibu di dapur.
Mata yang melotot terasa lebih pantas walaupun harus menumpahkan air mata sang anak!
Atau lebih rendah dari sebuah mobil baru yang jika tergores.
Maka goresannya dianggap lebih berbahaya ketimbang goresan luka di hati sang anak.
Kadang anak juga lebih rendah nilainya dibanding facebook atau pertandingan bola.
sehingga lebih banyak waktu dan keseriusan yang dihabiskan untuk
facebook dan nonton bola ketimbang mendengarkan cerita anaknya di
sekolah.
Kadang anak lebih rendah nilainya dari handphone.
"Gak boleh nanti rusak...!" Kekhawatiran HP rusak lebih besar dibanding kekhawatiran rusaknya perasaan sang anak.
Berapa nilai anak bagi kita?
Adalah sejauh keikhlasan kita menahan diri hingga tidak merusak hatinya.
Adalah sejauh kemampuan kita menempatkan harga dirinya jauh diatas benda-benda mati yang kita miliki.
Benda itu tidak akan menolong kita di hari kiamat!
Sementara anak, adalah investasi kita dihadapan Allah.
Dia yang akan memperpanjang usia historis kita dengan doa dan amal sholih yang kita ajarkan dan dia melakukannya.
Ya Allah...jika ada keburukan akhlak kami ketika membesarkannya,
hilangkanlah dari ingatan anak-anak kami. Hilangkan jejak-jejak
keburukan dari tangan, mata atau mulut kami.
Amiin...
baca juga panduan cara merawat dan mendidik bayi umur 0-3 tahun
sumber buah hatiku